NASIB KITA TAK SESUAI RENCANA
Oleh Senja,- Serang, 14 April 2016
Sumber : Dok. Pribadi
Ternyata Nasib kita tak sesuai rencana.
Hujan kemarin, menjatuhkan ratusan juta
pasukan-pasukan air untuk membanjiri
kata dan menenggelamkan kenangan kita.
Sejahat itukah takdir? Menghanyutkan dua
menjadi satu masing-masing.
Aku kandas pada tempat kita kemarin,
tempat dimana kita mengharapkan denting
jam berhenti.
“Aku merindukanmu”.
Haruskah aku yang terjebak disini?
Bila tempat ini membuat isi kepalaku
menyanyikan lagu-lagu pertemuan dan
memutar ulang adegan pelukan yang
tak bisa kita ulang.
Wangi tubuhmu pun masih disimpan
pada pori-pori dinding. Tentu, semesta
makin membuatku memeluk rindu
sendiri dengan debar-debar entah.
Bila ada kesempatan sebuah permintaan,
Aku hanya ingin hujan dengan deras
yang lebih. Bila banjirnya tak mempertemukan
kita lagi, setidaknya aku pergi dari sini.
Dan, sekarang
Bagaimana kabarmu, Tuan?

